Ekonomi, gemasulawesi – Menurut laporan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan sektor manufaktur Indonesia masih cenderung ada di level ekspansif.
Menurut Menko Airlangga Hartarto, situasi tersebut terjadi di tengah melambatnya aktivitas manufaktur global.
Dalam keterangannya kemarin, 11 Mei 2024, Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan PMI manufaktur Indonesia masih ada di atas 52,9, yang artinya RI masih lebih baik dibandingkan negara lain.
“Misalnya seperti Cina yang sekitar 51,4 dan Malaysia yang sekitar 49,0,” katanya.
Dia menambahkan jika pertumbuhan ekonomi Indonesia juga masih berada di level 5,11 persen year on year atau yoy di kuartal I tahun 2024.
Menurutnya, ini lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang berada di level 5,03 persen atau yoy.
Airlangga menerangkan sebesar 5,11 persen (yoy) relatif paling tinggi, dikarenakan Indonesia ada perayaan Idul Fitri dan juga ada Pemilu.
“Sehingga, biar bagaimanapun, Pemilu membuat konsumsi domestik meningkat,” ujarnya.
Dari sisi ketenagakerjaan, Airlangga Hartarto menyebutkan jumlah penduduk Indonesia yang bekerja bertambah sekitar 3,5 juta orang menjadi sekitar 142,18 juta orang.
Mengenai jumlah pengangguran, dikatakan Menko Perekonomian juga berkurang hampir 800 ribu orang jika dibandingkan dengan akhir tahun 2023 lalu menjadi sekitar 7,2 juta orang.
Airlangga menyampaikan untuk pekerja formal, secara persentase berada di angka 40,8 persen, yang berarti lebih tinggi dibandingkan bulan Februari 2023.
Airlangga juga menyatakan situasi geopolitik di tingkat global masih menunjukkan tren yang belum membaik hingga saat ini.
Menurutnya, geopolitik perang Ukraina belum selesai, sementara di Timur Tengah terjadi perang antara Hamas dengan penjajah Israel.
“Ini juga masih ditambah dengan perang yang terjadi antara Iran dengan penjajah Israel,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Airlangga memaparkan jika kondisi pertumbuhan ekonomi di Eropa juga cenderung masih rendah di tengah periode setelah pandemi Covid 19.
Dia melanjutkan jika Prancis sebentar lagi mengadakan Pemilu, yang kemungkinan juga kanan.
Airlangga Hartarto menuturkan jika kondisi ekonomi Jerman juga sedang tidak baik-baik saja menegaskan situasi tersebut yang harus diwaspadai. (*/Mey)