Sigi, gemasulawesi – Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, memastikan ketersediaan bahan pokok berupa cabai rawit merah di wilayah tersebut tetap lancar dan terkendali menjelang Ramadhan 2025.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sigi, Agus Munandar, dalam keterangannya di Marawola mengatakan untuk saat ini terdapat 2 bahan pokok yang mengalami kenaikan harga, yaitu cabai rawit merah dan tomat.
“Harga cabai rawit merah naik menjadi Rp47.000 per kilogram dari yang sebelumnya 40 ribu rupiah per kilogram dan tomat dari 8 ribu rupiah per kilogram menjadi 10 ribu rupiah per kilogram,” ujarnya.
Dia menambahkan fluktuasi untuk cabai rawit merah memang cukup tinggi.
“Hasil pemantauan di Pasar Biromaru pada 9 Februari 2025 cabai rawit merah naik menjadi 47 ribu rupiah per kilogram.
Dia menyebutkan pihaknya terus berupaya menjaga agar cabai rawit merah di wilayah tersebut tidak melebihi warga normal.
Dikutip dari Antara, dia mengatakan saat ini pasokan cabai rawit merah lancar dari petani ke pedagang di pasar dan lebih murah dari Palu.
Dia berharap ketika bulan Ramadhan mendatang, harga komoditas seperti cabai rawit merah tetap terkendali.
Baca Juga:
Pemerintah Kota Palu Bertekad Melakukan Revolusi Besar terhadap Pengelolaan Lingkungan Hidup
Dia menyatakan memang sering terjadi kenaikan untuk komoditas cabai rawit merah ini.
“Tetapi harapannya menjelang Ramadhan tidak ada kenaikan signifikan dan cenderung tetap stabil,” ucapnya.
Menurutnya, Disperindag Sigi terus melakukan koordinasi dengan Tanaman Pangan dan Hortikultura setempat guna mengendalikan harga cabai rawit merah di Sigi.
Dia mengatakan tentunya pihaknya terus mengambil andil dan peran dalam mengendalikan harga cabai rawit merah di Sigi, termasuk melakukan koordinasi dengan OPD lainnya untuk memastikan pasokan cabai rawit di pasar-pasar tradisional tetap lancar sehingga harga tetap terkendali dan tidak melebihi rentan harga normal.
Di sisi lain, Ketua DPRD Sigi, Minhar Tjeho, mengingatkan semua anggota DPRD di wilayah tersebut untuk tepat waktu melakukan reses atau penjaringan aspirasi masyarakat ke masing-masing daerah pemilihan atau dapil. (Antara)