Kepala Perwakilan BI Provinsi Sulsel Optimistis Ekonomi Sulawesi Selatan Tetap Tumbuh di atas Nasional pada 2025

Ket. Foto: Kepala Perwakilan BI Sulawesi Selatan Optimistis Ekonomi Sulsel Tetap Tumbuh di atas Nasional di Tahun 2025 Source: (Foto/Antara (Suriani Mappong)

Makassar, gemasulawesi – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Rizki Ernadi Wimanda, optimistis ekonomi Sulawesi Selatan tetap tumbuh di atas nasional pada tahun 2025.

Dalam keterangannya di sela kegiatan Sulsel Talk di Makassar, Rizki Ernadi Wimanda mengatakan hal ini dari pengalaman 2021 hingga saat ini pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan rata-rata di atas nasional, karena itu pada tahun 2025 diprediksi ekonomi Sulawesi Selatan pada rentang 4,8 persen hingga 5,6 persen.

Rizki Ernadi Wimanda menyebutkan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan itu seiring dengan inflasi yang tetap terkendali dalam sasaran inflasi 2,5 persen dengan deviasi 1 persen.

Terkait dengan hal tersebut, dia meyakini di tahun 2025 ekonomi Sulawesi Selatan tumbuh lebih kuat dengan inflasi yang terkendali.

Baca Juga:
DPRD Sulawesi Barat Membahas Fungsi Pengawasan Pengembangan Peternakan dalam Ranperda Pembentukan Dinas Peternakan

“Untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi itu, dibutuhkan komitmen dan sinergi dari berbagai pihak,” tuturnya.

Dikutip dari Antara, sinergi ini penting untuk mengakselerasi pertumbuhan dan mengendalikan inflasi di daerah.

Dia melanjutkan secara nasional, prospek ekonomi Indonesia pada tahun 2025 menunjukkan optimisme yang kuat dengan potensi pertumbuhan yang membaik.

Kendati demikian, tetap perlu waspada terhadap tantangan global dan domestik yang dapat memengaruhi kestabilan ekonomi.

Baca Juga:
Perihal Pohon Tumbang di Monkey Forest Ubud Bali Hingga Sebabkan 2 Wisman Tewas, Kemenpar RI Beri Respons Begini

Dia menyampaikan pertumbuhan ekonomi nasional diperkirakan mencapai rentang 4,8 persen hingga 5,6 persen pada tahun 2025, dan 4,9 persen hingga 5,7 persen pada tahun 2026.

“Di sisi lain, kinerja investasi dan ekspor juga diperkirakan masih cukup baik di tengah perlambatan ekonomi dunia yang sedang terjadi,” ucapnya.

Kinerja ekonomi yang diperkirakan tumbuh dengan kuat juga didukung oleh prakiraan inflasi yang tetap terkendali dalam sasaran 2,5 persen dengan deviasi 1 persen.

Menurutnya, upaya pengendalian inflasi didukung oleh kebijakan fiskal yang prudent dengan memastikan pengelolaan anggaran negara yang hati-hati dan efisien, untuk mendukung kestabilan harga di pasar domestik. (Antara)

Bagikan: