Paslon RK-Suswono Gagal Raih Suara Terbanyak Pilkada Jakarta 2024, Mardani Ali Sera: Kami di PKS Bahagia

Potret Mardani Ali Sera, anggota DPR RI dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Source: (Foto/Instagram/@mardanialisera)

Jakarta, gemasulawesi - Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Mardani Ali Sera, memberikan tanggapan tenang atas hasil Pilkada Jakarta 2024 yang menetapkan pasangan nomor urut 3 yakni Pramono Anung dan Rano Karno sebagai pemenang.

Pada Minggu, 8 Desember 2024, KPU DKI Jakarta mengumumkan pasangan tersebut meraih suara 50,07 persen dari total suara sah, mengalahkan pasangan nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono yang mendapat 39,40 persen.

Serta mengalahkan pasangan nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana yang hanya mendapatkan 10,53 persen suara.

Dari total pemilih sebanyak 4.724.393 orang, suara sah mencapai 4.360.629, sementara 363.764 suara dinyatakan tidak sah.

Baca Juga:
Sekelompok Orang Gelar Demo Tolak Pengunduran Diri Gus Miftah di Yogyakarta, Umar Hasibuan: Agak Laen

Mardani menilai hasil tersebut sebagai bagian dari dinamika demokrasi.

Dalam cuitan di akun Twitter atau X resminya pada Senin, 9 Desember 2024, ia menyebutkan bahwa menang dan kalah dalam sebuah kompetisi politik adalah hal biasa.

Mardani juga menegaskan bahwa PKS tetap merasa puas dengan kerja keras kader partainya, meski pasangan yang diusungnya, Ridwan Kamil-Suswono, hanya menempati posisi kedua.

"Kami di PKS bahagia karena kami merasakan semua kader bekerja keras mewujudkan kemenangan RIDO. Angka hampir 40% jauh di atas suara PKS di angka 18% (suara PKS di Jakarta)," tulis Mardani.

Baca Juga:
Bantai 3 Bocah Hingga Tewas Karena Kesal Sering Diejek, Pria di Deli Serdang Sumut Merasa Puas dan Tidak Menyesal

Terkait langkah selanjutnya, Mardani menjelaskan bahwa tim pemenangan RK-Suswono atau RIDO akan segera membuat keputusan apakah menerima hasil Pilkada atau akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

"Insyaallah tim pemenangan RIDO akan buat keputusan apakah akan menerima atau menggugat ke MK," isi cuitan Mardani.

Meski merasa puas dengan kerja keras para kader, Mardani juga menegaskan bahwa perolehan suara yang kurang maksimal menjadi bahan evaluasi.

"Kerja kader sangat terasa di lapangan. Perolehan peringkat dua tentu akan dievaluasi bersama," lanjutnya.

Baca Juga:
Dua Pekerja Alami Kecelakaan Kerja Saat Pasang Sensor Banjir di Tanah Abang Jakarta Pusat, Satu Tewas Akibat Sengatan Listrik

Sikap tenang dan dewasa Mardani dalam menyikapi kekalahan menunjukkan jiwa kepemimpinan yang bijak.

Alih-alih terjebak dalam polemik atau kekecewaan, ia justru fokus pada evaluasi dan apresiasi terhadap upaya timnya.

Hal ini menjadi contoh yang baik dalam dunia politik, di mana kalah atau menang seharusnya menjadi bagian dari pembelajaran bersama demi demokrasi yang lebih baik. (*/Risco)

Bagikan: