Pandeglang, gemasulawesi - Insiden unik dan mengejutkan terjadi di Kabupaten Pandeglang saat dua mobil polisi terlibat kecelakaan.
Kejadian ini terjadi Selasa, 19 November 2024 dan bermula dari pengamanan seorang pria yang diduga mengalami gangguan jiwa (ODGJ) oleh petugas Korps Sabhara.
Pria tersebut diamankan setelah terlibat perkelahian di Kampung Waas, Desa Cadasari. Penangkapan berlangsung cukup cepat, dan pria itu diborgol untuk mencegah perlawanan lebih lanjut.
Ia kemudian dimasukkan ke dalam mobil patroli agar segera dibawa ke Mapolsek Cadasari guna pemeriksaan lebih lanjut terkait insiden perkelahian yang melibatkan dirinya.
Awalnya, perjalanan berlangsung tanpa kendala berarti. Petugas di dalam mobil memastikan pria tersebut tetap terkontrol, meskipun ia terlihat gelisah. Namun, dalam perjalanan menuju Mapolsek, situasi tiba-tiba berubah drastis.
Pria itu mulai menunjukkan perilaku agresif dengan cara berteriak-teriak dan meronta, hingga akhirnya menyerang pengemudi mobil.
Meskipun dalam keadaan terborgol, ia berhasil menyundul kepala petugas yang sedang menyetir, menyebabkan mobil kehilangan kendali.
Perilaku tak terduga ini memicu kecelakaan yang melibatkan mobil patroli lain yang melintas di jalur berlawanan.
"Pelaku tiba-tiba menyerang dengan menyundul kepala pengemudi hingga mobil oleng ke kanan dan menabrak mobil lantas yang melintas," ungkap Wakapolres Pandeglang, Kompol Asep Jamal, dikutip pada Selasa, 19 November 2024.
Insiden ini pun membuat dua mobil polisi terlibat tabrakan di Kecamatan Cadasari.
Akibat kecelakaan tersebut, bagian depan salah satu mobil polisi mengalami kerusakan parah. Beruntung, tidak ada korban luka serius dalam kejadian ini.
Meski demikian, pengemudi mobil dinas Polsek Cadasari, Aipda Irwan Kurnandeu, dilaporkan mengalami benturan ringan dan harus menjalani pemeriksaan medis di rumah sakit terdekat.
Video rekaman kejadian ini beredar luas di media sosial dan langsung menjadi bahan perbincangan warganet.
Banyak komentar yang mempertanyakan bagaimana pria tersebut bisa mengamuk meskipun sudah diborgol.
Beberapa warganet juga menyoroti perlunya pengamanan lebih ketat terhadap tahanan, terutama yang menunjukkan perilaku agresif.
Sementara itu, pihak kepolisian menyatakan akan mengevaluasi prosedur pengamanan tahanan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Kompol Asep juga menegaskan bahwa insiden ini tidak menimbulkan kerugian jiwa maupun kerusakan pada fasilitas umum.
Kasus ini menjadi sorotan karena menunjukkan pentingnya kewaspadaan dalam menangani tahanan yang berpotensi membahayakan, terutama di tengah perjalanan.
Meskipun pria yang diamankan adalah ODGJ, kejadian ini menegaskan perlunya peningkatan pelatihan bagi petugas untuk menghadapi situasi tak terduga. Publik pun berharap agar kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi pihak kepolisian. (*/Shofia)