Heboh! Pria di Depok Dikeroyok 7 Orang Sekaligus hingga Alami Sejumlah Luka, Dipicu Gegara Masalah Ini

Masalah bore-up motor memicu kekerasan, seorang pria Depok dianiaya tujuh orang dan mengalami luka-luka. Source: Foto/ilustrasi/Pixabay

Depok, gemasulawesi - Permasalahan bore-up atau modifikasi mesin motor kembali menimbulkan persoalan, kali ini berujung pengeroyokan di kawasan Sawangan, Kota Depok. 

Belum lama ini seorang pria berinisial FS (23) menjadi korban kekerasan oleh tujuh orang. 

Insiden ini dipicu oleh masalah pembayaran bore-up motor yang tidak terselesaikan, sehingga pekerjaan modifikasi motor Honda Scoopy milik pelaku terganggu. 

FS pun harus mengalami sejumlah luka akibat kejadian tersebut.

Baca Juga:
Viral! Guru di Cianjur Cukur Botak Siswi SD Tanpa Izin, Orang Tua Protes dan Minta Pertanggungjawaban

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, menjelaskan bahwa peristiwa ini sebenarnya berawal pada bulan September lalu. 

Saat itu, FS menerima permintaan dari salah satu pelaku untuk melakukan bore-up pada motor Scoopy milik pelaku. 

"Korban menyanggupi untuk melakukan servis pada sepeda motor pelaku," ujar Ade Ary, pada Kamis, 7 November 2024.

Namun, pekerjaan bore-up itu terkendala lantaran pelaku belum memenuhi pembayaran yang telah disepakati, sehingga modifikasi motor tidak kunjung selesai. 

Baca Juga:
Jadi Tersangka Judi Online, Ternyata Ini Alasan Pegawai Komdigi Bisa Kerja di Kementerian Padahal Tak Lolos Tes Seleksi

Menurut Ade Ary, hal ini menimbulkan ketidakpuasan dari pihak pelaku yang akhirnya memutuskan mendatangi FS secara langsung. 

"Proses perbaikan tersebut mengalami kendala pembiayaan dari pelaku, sehingga sampai sekarang servis itu belum selesai," tambahnya.

Pada hari kejadian, pelaku datang ke rumah FS dengan membawa enam orang temannya. 

Berdasarkan keterangan pihak kepolisian, mereka mendatangi FS untuk menanyakan perkembangan bore-up motor yang tak kunjung selesai. 

Baca Juga:
Tegas! Imbas Kacaunya Pendistribusian Pupuk ke Petani, Mentan Amran Sulaiman Minta Manajer Pupuk Indonesia Segera Dicopot

Akan tetapi, percakapan tersebut berubah menjadi aksi kekerasan ketika teman-teman pelaku mulai memaksa FS masuk ke mobil, membekap, dan menyeretnya. 

"Pelaku dan enam temannya mendatangi korban, menanyakan sepeda motor, lalu memaksa dan menarik korban ke dalam mobil," tutur Ade Ary.

Setelah memasukkan FS ke dalam mobil, para pelaku membawa korban ke area parkir Polsek Pancoran Mas. 

Di lokasi tersebut, mereka memindahkan FS ke mobil lain dan melanjutkan aksi pengeroyokan terhadap korban. 

Baca Juga:
Geger! Denny Cagur Diduga Terlibat Promosi Judi Online, Polda Metro Jaya Lakukan Penyidikan!

Akibat insiden ini, FS mengalami luka-luka di beberapa bagian tubuh, termasuk hidung, punggung, telapak tangan, serta kaki kanan dan kiri.

FS yang mengalami trauma fisik dan mental langsung melaporkan kejadian ini ke Polsek Bojongsari. 

Pihak kepolisian pun segera melakukan langkah hukum dengan menyelidiki insiden pengeroyokan tersebut dan mendalami keterlibatan semua pelaku.

"Korban telah melaporkan kejadian ini dan mengalami sejumlah luka di hidung, punggung, telapak tangan kanan, serta kedua kakinya. Kasusnya kini ditangani oleh Polsek Bojongsari," ungkap Ade Ary.

Baca Juga:
38 Proyek Infrastruktur di Provinsi Gorontalo Dipantau Langsung oleh KPK

Kasus pengeroyokan ini mengundang perhatian masyarakat, mengingat insiden kekerasan semacam ini diharapkan dapat dicegah. 

Kejadian ini juga menjadi pengingat bagi semua pihak tentang pentingnya komunikasi yang baik dalam menangani konflik, terutama dalam transaksi atau jasa yang melibatkan perjanjian pembayaran. (*/Shofia)

Bagikan: