Tangerang, gemasulawesi - Setelah insiden kecelakaan tragis yang melibatkan sopir truk berinisial JFN (24) di Cipondoh, Tangerang, banyak fakta baru yang terungkap mengenai latar belakang dan keadaan sopir tersebut.
Kecelakaan ini telah mengakibatkan kerusakan besar dan melukai banyak orang, namun penyelidikan lebih lanjut mengungkapkan informasi yang lebih mengejutkan.
Salah satu fakta mengejutkan yang terungkap adalah bahwa JFN ternyata positif mengonsumsi narkoba jenis sabu.
Hasil tes urine yang dilakukan oleh pihak kepolisian menunjukkan adanya kandungan methamphetamine dalam tubuhnya.
"Tes urine telah dilakukan, dan hasilnya menunjukkan bahwa sopir ini berada di bawah pengaruh narkoba saat mengemudikan truknya," jelas Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho pada Sabtu, 2 November 2024.
Hal ini menjadi perhatian serius karena menunjukkan potensi risiko tinggi dari pengemudi yang tidak dalam kondisi layak untuk berkendara.
Selain itu, JFN juga terungkap tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) yang sah.
Keberadaan SIM merupakan persyaratan dasar bagi setiap pengemudi kendaraan bermotor, dan ketidakpatuhan ini menunjukkan adanya kelalaian dalam pengawasan terhadap pengemudi truk di jalan raya.
Kombes Zain menambahkan, “Kami sedang menyelidiki lebih lanjut mengenai bagaimana sopir ini bisa mengemudikan truk tanpa SIM.”
Dalam penyelidikan lebih lanjut, pihak kepolisian juga menemukan barang bukti narkoba di dalam truk yang dikemudikan JFN.
Penemuan ini mengindikasikan adanya kemungkinan penggunaan narkoba yang lebih luas dalam konteks pengemudinya, dan memperkuat upaya kepolisian untuk menindak tegas pelanggaran terkait narkoba di kalangan pengemudi angkutan umum.
“Kami akan terus menyelidiki untuk mengungkap jaringan yang mungkin terlibat dalam kasus ini,” ujar Kombes Zain.
Kondisi sopir saat ini juga menjadi perhatian. JFN mengalami luka berat dan saat ini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang.
Dokter yang menangani, dr. Hilwani, melaporkan bahwa meskipun kondisi JFN membaik, ia masih harus menjalani perawatan intensif untuk luka-lukanya.
"Dia sudah sadar, namun kami tetap memantau kondisinya secara ketat," katanya.
Kecelakaan ini tidak hanya menyoroti bahaya mengemudi di bawah pengaruh narkoba, tetapi juga pentingnya kepatuhan terhadap aturan berkendara.
Kejadian ini seharusnya menjadi pengingat bagi semua pihak mengenai tanggung jawab yang dimiliki setiap pengemudi demi keselamatan di jalan raya.
Pihak kepolisian berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan dan tindakan tegas terhadap pelanggaran yang berkaitan dengan penggunaan narkoba dan kepemilikan SIM di kalangan pengemudi angkutan umum, agar tragedi serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang. (*/Shofia)