Innalillahi! Pekerja Sound System di Blora Ini Tewas Usai Terjatuh dari Truk Setinggi 2,5 Meter Saat Persiapan Karnaval, Ini Sosoknya

Seorang pemuda yang merupakan pekerja sound system ini meninggal dunia setelah terjatuh dari truk. Source: Foto/Tangkap layar Instagram @fakta.indo

Blora, gemasulawesi - Dalam beberapa tahun terakhir, industri sound system semakin marak di Indonesia, terutama dalam acara-acara besar seperti karnaval dan konser. 

Sound system memainkan peran vital dalam menciptakan pengalaman yang mendalam bagi penonton.

Namun, maraknya sound syistem juga mengundang pro dan kontra di kalangan masyarakat.

Karena tak sedikit kasus genteng yang rontok, kaca pecah dan kerusakan yang merugikan lainnya akibat suara dahsyat dari sound syistem.

Baca Juga:
Detik-detik Anggota Satpol PP Tanah Abang Selamatkan Bayi yang Jatuh di Sekitar Jembatan Stasiun Karet Jakarta Pusat Viral di Media Sosial

Dibalik gemerlapnya panggung dan suara yang menggema, sering kali terdapat risiko yang tidak terduga, terutama bagi para kru yang bekerja keras di balik layar.

Salah satu peristiwa tragis terjadi di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. 

Seorang pekerja sound system meninggal dunia setelah terjatuh dari truk setinggi 2,5 meter saat sedang mempersiapkan peralatan untuk sebuah karnaval. 

Insiden ini terjadi sekitar pukul 14.30 WIB di lapangan sepak bola Desa Kedungwaru, Kecamatan Kunduran.

Baca Juga:
Bertindak Anarkis, 19 Orang yang Ikut dalam Aksi Demo Tolak Revisi UU Pilkada di Depan Gedung DPR RI Ditetapkan sebagai Tersangka

Korban yang nahas tersebut adalah Septiyo Jangkung Purwanto, seorang pemuda berusia 25 tahun yang berasal dari Dukuh Wotiyang, Desa Mojoagung, Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati. 

Saat kejadian, Septiyo bersama dua rekannya, Septian Dwi Hartono dan Sulistyono, sedang berada di lokasi untuk mempersiapkan peralatan sound system yang akan digunakan dalam karnaval tersebut.

Berdasarkan keterangan dari Kepala Desa Kedungwaru, Sumarsono, ketiga kru tersebut sudah berada di lokasi sejak siang hari untuk memastikan semua peralatan siap digunakan. 

Ketika menunggu acara dimulai, Septiyo mencoba naik ke atas truk yang digunakan untuk mengangkut peralatan sound system.

Baca Juga:
Pasangan Nizar-Ardi Didampingi Partai Pengusung dan Relawan, Dijadwalkan Mendaftar ke KPU Parigi Moutong Rabu 28 Agustus 2024

Truk tersebut memiliki bak dengan ketinggian sekitar 2,5 meter. Saat mencoba menaiki truk, kaki kanan Septiyo tergelincir dari palang besi di bak truk, yang menyebabkan dia kehilangan keseimbangan dan terjatuh dengan posisi tengkurap di atas tanah.

"Ketika naik ke truk, kaki kanannya terpeleset dari palang besi bak truk, hingga ia terjatuh ke tanah dalam posisi tengkurap," ujar Sumarsono saat memberikan penjelasan terkait insiden tersebut, dikutip pada Minggu, 25 Agustus 2024.

Kecelakaan ini terjadi begitu cepat sehingga kedua rekannya, Septian dan Sulistyono, tidak sempat mencegah jatuhnya Septiyo.

Melihat Septiyo terjatuh, kedua temannya segera memberikan pertolongan pertama dan membawanya ke Puskesmas Kunduran yang terletak tidak jauh dari lokasi kejadian.

Baca Juga:
Diterjang Banjir Bandang pada Minggu Dini Hari, Akses Jalan Lingkar Kota Ternate Dilaporkan Terputus

Namun, usaha mereka untuk menyelamatkan nyawa Septiyo berakhir sia-sia. 

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis di puskesmas, Septiyo dinyatakan meninggal dunia.

Kejadian ini menjadi pengingat yang menyedihkan tentang risiko yang dihadapi oleh para pekerja sound system, terutama dalam persiapan acara-acara besar.

Meskipun sering kali terabaikan, keselamatan kerja harus menjadi prioritas utama, terutama ketika bekerja di ketinggian atau dengan peralatan berat. (*/Shofia)

Bagikan: