Seiring dengan Lontaran Lava Pijar dan Abu, Aktivitas Erupsi Gunung Ibu Ciptakan Fenomena Alam Berupa Badai Petir Vulkanik

Ket. Foto: Aktivitas Erupsi Gunung Ibu Dikabarkan Menciptakan Fenomena Alam Badai Petir Vulkanik Source: (Foto/X/@PVMBG_)

Pulau Halmahera, gemasulawesi – Menurut laporan, aktivitas erupsi Gunung Ibu menciptakan fenomena alam berupa badai petir vulkanik yang disertai atau seiring dengan lontaran lava pijar dan abu vulkanik dari kawah gunung.

Hendra Gunawan, yang merupakan Kepala PVMBG, menyatakan Gunung Ibu meletus pada hari Sabtu, 11 Mei 2024, pukul 00.24 WIT, menghasilkan kolom abu yang tingginya mencapai 4 kilometer.

Dalam keterangannya hari ini, 11 Mei 2024, Hendra Gunawan mengatakan lontaran lava pijar lebih kurang 800 meter di atas puncak.

Baca Juga:
Satreskrim Polres Talaud Berhasil Gagalkan Pencurian 135 Baterai PLTS Milik Pemda, Total Kerugian Aset Negara Capai Rp5,3 Miliar

Menurutnya, kolom abu vulkanik itu berwarna kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke barat laut dan utara.

“Untuk letusan itu, terekam pada seismogram kami dengan amplitudo maksimum 28 milimeter dan dengan durasi sementara letusan selama 6 menit 27 detik,” ujarnya.

Hendra menyampaikan lontaran lava pijar jatuh hingga 1.000 meter di bawah bibir kawah Gunung Ibu.

Baca Juga:
Dipimpin Pj Sekda Sulsel, OPD Pemprov Sulawesi Selatan Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Terdampak Banjir dan Tanah Longsor

Dia menambahkan letusan juga disertai dengan suara dentuman dan gemuruh yang terdengar hingga ke pos pengamatan Gunung Ibu.

Mengenai badai vulkanik, Hendra menyebutkan badai petir vulkanik yang tercipta diakibatkan suhu tinggi yang memanaskan ion-ion gas.

Menurutnya, situasi tersebut yang kemudian menimbulkan loncatan muatan listrik.

Baca Juga:
Petani Mendapatkan Keuntungan, Harga Gabah Basah di Lebak, Banten, Menembus 7 Ribu Rupiah per Kilogram

“Tidak ada korban jiwa dalam erupsi kali ini,” katanya.

Hendra Gunawan menyampaikan perkampungan jaraknya di luar rekomendasi Badan Geologi.

“Untuk lontaran lava pijar diperkirakan kurang lebih 1 kilometer dari pusat erupsi dan juga dengan kolom erupsi kurang lebih tercatat 4.000 meter,” ucapnya.

Baca Juga:
Visual Tinggi Kolom Tidak Teramati, Gunung Lewotobi Laki Laki Dilaporkan Mengalami 2 Kali Erupsi pada Hari Jumat

Lebih lanjut, Hendra menuturkan status Gunung Ibu kini berstatus siaga level II sejak tanggal 8 Mei 2024.

Hendra menerangkan PVMBG meningkatkan status Gunung Ibu akibat peningkatan aktivitas vulkanik dan kegempaan.

“PVMBG merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Ibu agar tidak melakukan aktivitas mendaki dan juga mendekati gunung dalam radius 3 kilometer,” paparnya.

Baca Juga:
Terdampak Banjir dan Tanah Longsor di Sulawesi Selatan, 15 Orang Meninggal Dunia dan 210 Warga Dievakuasi ke Pengungsian Sementara

Rekomendasi lainnya dari PVMBG adalah tidak mendekati Gunung Ibu dalam perluasan sektoral dengan jarak 5 kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif.

Gunung Ibu sendiri terletak di barat laut Pulau Halmahera, Provinsi Maluku Utara. (*/Mey)

Bagikan: