Berita Sulawesi Selatan, gemasulawesi – Tim gabungan berhasil evakuasi tiga korban longsor di Desa Loka, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Minggu 16 Oktober 2022. Namun ketiga korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana BNPB Abdul Muhari menjelaskan, longsor di Dusun Kompasa terjadi pada pukul 13.00 WIB, Jumat 14 Oktober 2022 lalu setelah hujan deras. Fenomena hujan dengan intensitas tinggi juga menyebabkan pohon tumbang dan menghalangi jalan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jeneponto melaporkan tiga korban tertimpa longsoran saat berusaha mengevakuasi pohon yang tumbang.
“Tim gabungan yang membantu evakuasi korban berasal dari TNI, Polri, Basarnas, BPBD setempat dan BPBD Kabupaten Bantaeng serta mendapat dukungan dari warga sekitar,” ucap Muhari dalam keterangannya, Minggu 16 Oktober 2022.
Dia mengatakan selain tiga korban jiwa, lima keluarga juga terkena dampak longsor di Jeneponto. Bencana ini tidak mengakibatkan pengungsian. Lima rumah tercatat rusak ringan.
Bagi mereka yang terkena dampak, pemerintah daerah telah memberikan bantuan logistik kepada keluarga yang terkena dampak melalui Bupati Jeneponto, BPBD Provinsi Sulawesi Selatan, BPBD dan Dinas Sosial Kabupaten Jeneponto.
“Menyusul kejadian tersebut, petugas dan warga sekitar bergotong royong membersihkan material longsor dan pohon tumbang. Longsor tersebut menutup akses jalan menuju Poros Kabupaten Jeneponto” katanya.
Prakiraan cuaca besok Senin 17 Oktober 2022 di Kabupaten Jeneponto masih berpotensi hujan ringan hingga sedang. Pemerintah daerah dan warga dihimbau untuk mewaspadai potensi bahaya hidrometeorologi selama musim hujan.
Sementara itu, BNPB telah mengarahkan pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan seperti mengidentifikasi kondisi tanah di daerah tersebut, terutama di daerah tebing. Beberapa waktu lalu, Kepala BNPB Letjen Suharyanto meminta warga bukit untuk rutin mengecek kondisi tanah di sekitar mereka.
Selain itu, warga juga harus mewaspadai hujan deras dengan durasi lama. Masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai atau dataran rendah dapat segera dievakuasi ke lokasi yang lebih aman sebelum terjadi banjir. Penduduk dapat dievakuasi lebih awal untuk keselamatan mereka sendiri dan keluarga mereka.
Baca: Pemeriksaan Gigi Gratis di Makassar Akan Berlangsung Tiga Hari
Sementara itu, Kepala BNPB juga memberikan arahan persiapan menghadapi bahaya hidrometeorologi akibat pengaruh kondisi cuaca ekstrem. Pemerintah daerah dihimbau untuk segera melakukan apel kesiapsiagaan guna mengecek ketersediaan alat, perlengkapan dan personel untuk menghadapi kondisi cuaca ekstrim.
Kemudian, jika diperlukan daerah akan diminta untuk menerbitkan keadaan darurat untuk memfasilitasi koordinasi dan bantuan jika terjadi bencana.
Selain itu, masyarakat dihimbau untuk memperoleh informasi prakiraan cuaca dan penanggulangan bencana melalui instansi terkait seperti BMKG, BNPB, BPBD, TNI, Polri, Basarnas dan instansi terkait lainnya. (*/Ikh)
Baca: KPU Parigi Moutong Verifikasi Faktual 8 Parpol Peserta Pemilu
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News
Editor: Muhammad Ikhsan