Berita Sulawesi Tengah, gemasulawesi – Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) bantu membangun rumah warga korban banjir di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Kecamatan Luwuk Timur, Desa Indang Sari yang hancur.
Hal itu diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banggai Mujiono saat dihubungi di Palu, Senin 5 September 2022.
“Hunian tersebut dibangun dalam bentuk rumah sederhana di atas bekas sebuah rumah tua yang yang hanyut dengan bantuan berbagai pihak, termasuk dukungan dari Kodim 1308/Luwuk Banggai, dan saat ini TNI sedang mengumpulkan bahan Bangunan,” ucap Mujiono.
Mujiono belum mengumumkan jumlah rumah yang akan dibangun TNI untuk membantu warga yang rumahnya terkena banjir pada Selasa 30 Agustus 2022 akibat luapan sungai.
Ia menjelaskan bahwa situasi di desa Indang Sari dan Pohi berangsur membaik hingga hari keenam pasca banjir dan pemerintah setempat melakukan pemulihan dengan dukungan TNI/Polri.
Bantuan bahan bangunan ini hanya untuk kemanusiaan, sehingga misi ini sangat membantu meringankan warga sekitar yang terkena bencana.
“Di Desa Indang Sari, enam rumah tersapu banjir, jumlah rumah rusak parah di dua desa yang terkena dampak parah itu sekitar 24 rumah, 15 di antaranya di Desa Indang Sari. Indang Sari dan sembilan Rumah di Desa Pohi,” kata Mujiono.
Ia menjelaskan, saat ini sekitar enam kepala keluarga (KK), khususnya warga Desa Indang Sari yang telah kehilangan tempat tinggalnya, masih bertahan di posko pengungsian yang dibangun BPBD.
Namun demikian, dapur umum masih melayani kebutuhan konsumsi warga terdampak yang dikelola oleh Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) di desa setempat dan Persatuan Istri Tentara (Persit) Kodim 1308/ Luwuk Banggai.
Baca: Penjual BBM Eceran di Sulawesi Selatan Berhenti Menjual
“Warga yang rumahnya rusak parah di Desa Pohi sudah mengungsi ke kerabatnya. Saat ini Dinas Sosial telah mendirikan shelter sementara di rumahnya masing-masing,” ucap Mujiono.
Warga yang hanya terkena dampak terendam air kini telah kembali ke rumah masing-masing sementara pemerintah berusaha mencarikan tempat hunian bagi yang terdampak parah dan tahap rehabilitasi dan rekonstruksi masih berlangsung cukup lama. Oleh karena itu, warga diminta bersabar.
Ia mengatakan, Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) setempat telah mengusulkan kepada kepala daerah untuk kemudian ditindaklanjuti oleh pemerintah pusat dan provinsi Sulawesi Tengah. (*/Ikh)
Baca: Gegara BBM Naik, Saprodi Pertanian di Parigi Moutong Melonjak
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News