Jakarta Barat, gemasulawesi - Sebuah insiden tragis terjadi di proyek gorong-gorong saluran air yang sedang berlangsung di Perumahan Green Garden, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Seorang pekerja bernama Heri, yang berusia 26 tahun dan berasal dari Bandung, Jawa Barat, dilaporkan hilang sebelum akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa oleh tim penyelamat dari Pemadam Kebakaran.
Tim rescue yang diterjunkan segera melakukan pencarian setelah menerima laporan dari warga yang melihat korban menghilang.
Lokasi pencarian berada di dalam gorong-gorong yang telah terendam air hingga kedalaman 1,5 meter akibat hujan deras.
Pencarian dilakukan dengan menggunakan peralatan selam dan tabung oksigen.
Setelah beberapa jam berusaha, jenazah korban akhirnya ditemukan sekitar 25 meter dari lokasi pertama kali ia dilaporkan hilang.
Berdasarkan keterangan dari saksi, Heri tengah mengerjakan tugas memasang kabel bawah tanah di dalam gorong-gorong yang sedang diperbaiki.
Namun, gorong-gorong tersebut dipenuhi air akibat hujan yang mengguyur area tersebut, membuat pekerja tersebut terperangkap.
Air yang tergenang menjadi faktor utama yang membuat korban kesulitan untuk keluar dan akhirnya tenggelam.
Rekan-rekannya berusaha menolong, tetapi upaya tersebut tidak berhasil karena kedalaman air yang cukup tinggi dan lokasi yang sulit dijangkau.
Setelah tubuh korban ditemukan, petugas kepolisian dari Polsek Kebon Jeruk bersama tim Inafis Polres Jakarta Barat segera mendatangi lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Mereka melakukan identifikasi terhadap jenazah korban serta mengumpulkan informasi terkait kejadian tersebut.
Jenazah Heri kemudian dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk dilakukan autopsi dan pemeriksaan lebih lanjut mengenai penyebab kematian.
Insiden ini mengingatkan kita akan pentingnya keselamatan dalam pekerjaan yang melibatkan risiko tinggi, seperti pekerjaan di gorong-gorong atau saluran air.
Kejadian ini menunjukkan bahwa pekerja yang berada di area tersebut harus diberikan perlindungan maksimal, baik dari segi peralatan keselamatan maupun prosedur kerja yang memadai.
Kecelakaan seperti ini juga membuka peluang bagi perusahaan dan pihak berwenang untuk melakukan evaluasi terhadap prosedur keselamatan di lapangan agar kejadian serupa tidak terulang.
Keluarga korban yang mendapat kabar duka cita ini menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam dan berharap agar kejadian serupa tidak terulang lagi, terutama di proyek-proyek yang berpotensi membahayakan keselamatan pekerja.
Pihak keluarga juga berharap ada langkah-langkah yang lebih tegas dalam pengawasan keselamatan kerja di lokasi proyek, guna melindungi pekerja dari risiko yang tidak terduga.
Kejadian ini juga menjadi titik penting bagi pihak berwenang untuk melakukan peninjauan dan memastikan bahwa proyek-proyek yang melibatkan pekerjaan di area berbahaya telah memenuhi standar keselamatan yang ketat.
Penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan oleh pihak berwenang untuk mengungkap sebab pasti terjadinya kecelakaan ini.
Pihak kepolisian, bersama dengan dinas terkait, akan berkoordinasi untuk meninjau ulang prosedur kerja di proyek-proyek yang berisiko tinggi serta meningkatkan pelatihan dan penggunaan alat pelindung diri bagi pekerja. (*/Shofia)