Bali, gemasulawesi - Peristiwa mengejutkan terjadi di kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, pada Minggu dini hari, 24 November 2024, ketika ratusan burung pipit mendadak jatuh ke jalan.
Kejadian ini terekam dalam video yang diunggah ulang oleh akun Instagram @infobali.viral pada hari yang sama.
Dalam video tersebut, terlihat jalan di sekitar bandara dipenuhi burung pipit yang tergeletak di aspal.
Penyebab utama insiden ini diduga adalah tumbangnya pohon tempat burung-burung tersebut biasa bertengger.
Tampak dalam video, pohon yang tumbang terlihat jelas, meskipun tidak disebutkan secara pasti penyebab pohon tersebut roboh.
Beberapa petugas bandara dan warga yang berada di lokasi terlihat mendekati burung-burung tersebut, beberapa merekam situasi dan ada juga yang mencoba menyentuh burung-burung itu.
Meski sebagian besar burung tampak tidak bergerak dan diduga mati, sejumlah kecil di antaranya terlihat masih hidup dan akhirnya terbang kembali.
Video ini segera menarik perhatian warganet. Banyak dari mereka merasa prihatin sekaligus penasaran dengan penyebab fenomena tersebut.
Beberapa warganet mengungkapkan spekulasi mereka di kolom komentar. Salah satu akun, @_gi***, mempertanyakan mengapa burung-burung itu tidak sempat bereaksi untuk terbang.
"Kenapa burungnya ga refleks terbang ya malah jatuh?" tulis balasan dari akun @_gi***.
Akun lainnya, @zir***, menduga bahwa jika penyebab tumbangnya pohon adalah petir, maka wajar jika burung-burung tersebut gagal menyelamatkan diri.
"Tumbangnya kena petir kah? kalo iya wajar si kalo tuh burung ga sempet terbang, tapi kalau angin agak kurang masuk akal.." Tulis balasan dari akun @zir***.
Ada juga yang merasa simpati dengan nasib burung-burung pipit tersebut, seperti yang dituliskan oleh akun @ulu***, "Kasihan, biasanya mereka ikut terbang."
Fenomena ini mengingatkan pentingnya menjaga lingkungan alami bagi satwa liar, terutama di kawasan yang padat aktivitas manusia seperti sekitar bandara.
Kerusakan habitat, perubahan cuaca ekstrem, dan aktivitas manusia dapat menjadi faktor yang memengaruhi kehidupan hewan, termasuk burung-burung kecil seperti pipit.
Melalui kesadaran kolektif, langkah-langkah perlindungan habitat, serta pengelolaan lingkungan yang bijak, kita dapat menciptakan keseimbangan yang harmonis antara aktivitas manusia dan kehidupan satwa liar. (*/Risco)