Berita parigi moutong, gemasulawesi– Hantaman ombak besar akibat cuaca ekstrem, membuat puluhan rumah rusak di Kecamatan Torue Kabupaten Parimo, Sulawesi Tengah.
“Sekitar 50 rumah rusak di Dusun Dua, Desa Torue, Parimo,” ungkap Kades Torue, Wahyu, di lokasi bencana Torue, Minggu 17 Januari 2021.
Selain puluhan rumah rusak, juga terancam satu rumah hancur akibat gelombang ombak besar melanda wilayah Torue Parimo.
Sejak beberapa hari lalu kata dia, cuaca ekstrem terus melanda. Diperparah lagi, tingginya gelombang ombak laut di Pantai Torue.
karena meningkatnya cuaca ekstrem seperti badai, sehingga para nelayan di bibir pantai banyak menepi kerena gelombang ombak.
“Ada sebanyak empat rumah nelayan setempat yang dihantam ombak,” jelasnya.
Baca juga: Ini Peringatan Dini Cuaca Sulawesi Tengah
Akibat ombak besar tampak warga yang tinggal di tepi pantai membawa sejumlah barang saat rumah dihantam gelombang ombak besar sambil membawa barang-barang berharga.
Ia berharap, pemerintah setempat dapat membangun tembok pemecah ombak seperti yang sudah dibangun, tidak jauh dari lokasi kejadian.
“Meskipun sudah ada tembok pemecah, namun sebagian rumah yang berada dibibir pantai masih terkena gelombang ombak,” terangnya.
Ia menuturkan, sebagian warga yang kena gelombang tengah mengungsi dirumah sanak keluarga terdekat, dan bantuan dari pemerintah.
“Kami sudah mendata rumah yang rusak dan rumah yang terdampak,” sebutnya.
Baca juga: Banjir Torue Parimo, Tiga Rumah Warga Rusak Berat
BMKG Perkirakan Puncak Musim Hujan 10 Hari Kedepan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan puncak musim hujan di seluruh wilayah Indonesia akan terjadi dalam kurun waktu 10 hari ke depan. Puncak musim hujan ini diprediksi akan terjadi hingga Februari 2021.
“Kewaspadaan curah hujan tinggi sampai Februari masih terus terjadi,” kata Kepala Pusat Layanan Informasi Iklim Terapan BMKG Ardhasena Sopaheluwakan.
Baca juga: BMKG Sebut Puluhan Daerah Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem
Ardhasena menyebut potensi hujan cukup tinggi akan terjadi di wilayah selatan Indonesia, serta di Jawa, Sulawesi Selatan, hingga Papua.
“Secara keseluruhan (wilayah itu) cukup tinggi (hujan),” ujarnya.
Lebih lanjut, Ardhasena menyebut puncak musim hujan ini juga berpotensi menimbulkan banjir di sejumlah daerah. Ada beberapa wilayah yang mesti mengantisipasi kemungkinan terjadinya banjir akibat curah hujan tinggi ini.
“Pada periode puncak musim hujan, kita harus waspadai potensi bencana banjir dalam waktu dekat yang mungkin akan terjadi, dan potensi longsor di beberapa daerah,” tutupnya.
Baca juga: Menuju Puncak Pandemi, Positif Corona Sulawesi Tengah Capai 42 Orang
Laporan: Muhammad Rafii