Efisien 25 Persen, Ekspor dari Pelabuhan Pantoloan Kota Palu

<p>Efisien 25 Persen, Ekspor dari Pelabuhan Pantoloan Kota Palu (Foto: Illustrasi)</p>
Efisien 25 Persen, Ekspor dari Pelabuhan Pantoloan Kota Palu (Foto: Illustrasi)

Berita kota palu, gemasulawesi– Pelindo IV menyebut pengusaha bisa menekan biaya operasional hingga efisien 25 persen, bila ekspor dari Pelabuhan Pantoloan Kota Palu Provinsi Sulteng.

“Dengan direct ekspor yang dilakukan Pelindo IV dari Pelabuhan Pantoloan Kota Palu, komoditas yang akan dikirim ke luar negeri langsung dimasukkan ke dalam kontainer ekspor,” ungkap General Manager (GM) PT Pelindo IV Cabang Pantoloan, Nengah Suryana Jendra, di Kota Palu, Sabtu 12 September 2020.

Tidak akan terjadi double handling dan barang yang dikirim akan diterima pembeli dalam kondisi masih bagus. Dan juga terjadi efisiensi waktu jika langsung menggunakan peti kemas ekspor dari Pelabuhan Pantoloan Kota Palu.

Ia mengatakan, penurunan biayanya lumayan besar, antara 25 persen hingga 30 persen sebab tidak ada lagi double handling dan biaya relokasi peti kemas.

“PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) eksport perdana sebanyak 12 kontainer berisi kelapa biji dan kayu olahan untuk dikirim ke beberapa negara di Asia,” urainya.

Baca Juga: Kasus Corona Sulteng Meningkat Drastis, Pandemi Gelombang Kedua?

Ia melanjutkan, eksport ini merupakan sinergi antara Pelindo IV dengan Pemprov Sulteng, eksportir dan perusahaan pelayaran asal Korea Selatan, Sinokor Merchant Marine Co., Ltd.

Menurutnya, sebenarnya sudah lama komoditas asal Sulawesi Tengah masuk ke pasar global seperti cokelat, rotan, jagung, arang, kayu olahan dan kelapa biji.

Namun, diketahui komoditas itu berasal dari Surabaya dan Jakarta karena dikirim ke luar negeri melalui Pelabuhan Tanjung Perak dan Tanjung Priok, Jakarta.

“Akibatnya, tidak ada data ekspor yang tercatat Pemprov Sulteng karena semuanya terdata di Surabaya dan Jakarta. Padahal komoditasnya dari Sulteng,” jelasnya.

Sebelumnya, komoditas itu dikirim ke Surabaya dan Jakarta dari Pantoloan menggunakan kontainer lokal.

Begitu tiba di Surabaya atau Jakarta, barang yang ada di dalam kontainer kemudian dipindahkan ke kontainer khusus ekspor.

“Terjadi double handling yang mengakibatkan pembengkakan biaya yang harus dikeluarkan para eksportir,” jelasnya.

Dengan ekspor via Pelabuhan Pantoloan, pengusaha tidak perlu lagi mengeluarkan biaya mahal untuk membayar sewa kontainer.

Selain itu, para pengusaha juga tidak perlu harus menunggu barangnya terkumpul banyak baru diekspor. Hal itu tentunya akan membuat perputaran ekonomi warga menjadi lebih cepat dan lancar.

Ia menuturkan, meski pandemi Covid-19 mewabah di Sulteng, namun kondisi itu tidak terlalu mengganggu aktivitas ekspor.

Dampaknya kata dia, tidak terlalu signifikan karena barang yang diekspor adalah komoditas agro. Jadi, kebutuhannya masih tetap banyak walau sedang pandemi.

“Apalagi, rata-rata eksportir sudah memiliki perjanjian kontrak perdagangan dengan pembeli di luar negeri,” urainya.

Ditambah lagi produksi terutama untuk getah pinus masih aman sebab Sulteng masih zona hijau, sehingga karyawan pabrik masih bisa bekerja dengan aman.

Meski begitu, ia mengakui jika impor yang melalui Pelabuhan Pantoloan mengalami penurunan karena pengaruh pandemi.

“Sebab, banyak pembangunan yang telah diprogramkan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu jadi tertunda karena adanya wabah Covid-19 ini. Itu yang menyebabkan impor melalui Pantoloan turun karena belum ada pengiriman barang dari luar negeri yang akan digunakan untuk mewujudkan program KEK Palu. Tetapi semoga tahun depan [impor] mulai menggeliat lagi seiring berjalannya pembangunan di KEK Palu,” ujarnya.

Selain kelapa biji, kayu olahan, cokelat dan rotan menurutnya, selama ini cukup banyak komoditas asal Sulteng yang telah merambah pasar internasional.

Diantaranya, getah pinus, jagung, arang, olahan dari getah pinus (rosin dan turpentine), ikan bandeng dan juga bawang goreng yang telah dikirim pengusaha dari Palu ke negara-negara di Asia.

“Hanya saja selama ini mereka masih melakukan pengiriman secara sendiri-sendiri. Oleh sebab itu, mulai sekarang kami berinisiatif untuk melakukan konsolidasi. Jadi, komoditas yang berasal dari Parigi, Poso, Mamuju, Pantai Barat, Kasimbar, Kota Raya dan lain-lain bahkan dari Tolitoli akan kami kumpulkan untuk disatukan dan kemudian direct export ke negara-negara tujuan yakni Vietnam, Malaysia, China, Korea dan Jepang,” katanya.

Sementara itu, Gubernur Sulteng, Longki Djanggola menyambut baik dan mendukung penuh upaya Pelindo IV menghadirkan direct export melalui Pelabuhan Pantoloan yang selama ini menjadi ikon di wilayah Sulawesi Tengah.

“Terima kasih kepada Pelindo IV. Apapun upaya yang dilakukan demi memajukan daerah ini, akan selalu didukung sepenuhnya,” kata Longki.

Ia juga mengatakan, sebenarnya selama ini telah cukup banyak komoditas unggulan asal wilayah ini yang dikirim ke luar negeri.

“Hanya saja semua itu tidak pernah tercatat sebagai ekspor dari Sulteng. Semoga dengan direct export dari Pantoloan yang digagas Pelindo IV ini, angka ekspor Sulteng akan terus meningkat mulai hari ini,” tutupnya.

Baca juga: Rusdi Mastura Perjuangkan Peningkatan Fiskal Sulteng

Laporan: Rafiq

...

Artikel Terkait

wave

Polda Amankan Delapan Karung Material Tambang Emas Ilegal Sulteng

Razia Pertambangan Emas Tanpa Izin atau PETI, Polda Sulteng amankan delapan karung material.

Hidayat-Bartho Deklarasi Koalisi dan Relawan Pilgub Sulteng 2020 di Parimo

Calon pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng Hidayat-Bartho deklarasi partai koalisi dan relawan di Kabupaten Parimo.

Puluhan Nakes dan Dokter di Palu Sulteng Jalani Uji Swab

Puluhan tenaga kesehatan (Nakes) dan dokter di Kota Palu Provinsi Sulteng jalani uji Swab.

Satgas Jemput Satu Warga Positif Corona di Kota Palu

Satgas jemput satu warga terkonfirmasi positif virus corona di Kota Palu Provinsi Sulteng.

Parimo Jadi Daerah Terbanyak Peserta Didik TK di Sulteng

Kabupaten Parimo menjadi daerah dengan jumlah peserta didik Taman Kanak-Kanak atau TK terbanyak di Provinsi Sulteng.

Berita Terkini

wave

Menceritakan Kisah Cinta Sejati hingga Maut Memisahkan, Inilah Sinopsis Film Romansa Sampai Titik Terakhirmu

Film Sampai Titik Terakhirmu tayang hari ini, menceritakan kisah cinta antara pasangan viral Shella Selpi Lizah dan Albi Dwizky

Inilah Sinopsis Danyang Wingit Jumat Kliwon, Film Horor tentang Unsur Mistis dalam Budaya Jawa yang Dibintangi Celine Evangelista

Danyang Wingit Jumat Kliwon adalah film horor yang dibintangi oleh Celine Evangelista, berfokus pada unsur mistis dalam budaya Jawa

Janggal, Kejati Sulteng Belum Tetapkan Tersangka Dalam Kasus Dugaan Gratifikasi 500 Juta Tiga Proyek Jalan di Parigi Moutong

Sudah disita Kejati ratusan juta dana dugaan hasil gratifikasi, tapi anehnya belum ada tindaklanjut dari pihak kejaksaan.

Jadi Debut Bunda Corla di Layar Lebar, Inilah Sinopsis Mertua Ngeri Kali, Film Drama Komedi yang Lucu sekaligus Menyentuh Hati

Mertua Ngeri Kali adalah film drama komedi yang menghibur sekaligus menyentuh hati, dibintangi Bunda Corla yang kocak

Menyoroti Misteri dan Kepercayaan seputar Gunung Merbabu, Inilah Sinopsis Film Horor Kuncen

Kuncen adalah film horor yang akan hadir di bioskop November mendatang, membawa kisah seputar mitos di Gunung Merbabu


See All
; ;