Mengungkap Kekayaan Alam Taman Nasional Wasur, Intiplah Surga Kanguru Mini dan Musamus di Papua

Ket Foto: Taman Nasional Wasur di Kabupaten Merauke, Papua Source: (Foto/Youtube @Nat Geo Indonesia)

Kupas Tuntas, gemasulawesi - Kabupaten Merauke, Papua yang menyimpan sejumlah destinasi wisata yang patut dikunjungi, salah satunya adalah Taman Nasional Wasur.

Berbeda dengan pantai-pantai eksotis dan monumen sejarah lainnya, Taman Nasional Wasur menawarkan kekayaan alam yang unik berupa flora dan fauna endemic.

Taman Nasional Wasur terkenal dengan keberadaan kanguru pohon atau dikenal sebagai kanguru mini, yang merupakan salah satu spesies endemik yang hanya dapat ditemui di Papua.

Baca Juga:
Mengungkap Keindahan Tersembunyi Cagar Alam Morowali, Ini Dia Surga Flora dan Fauna Eksotis di Sulawesi Tengah

Selain itu, ada juga musamus atau rumah semut, menambah keunikan dan kekayaan biologis kawasan ini.

Kehadiran dua spesies ini menggambarkan kemiripan ekosistem Papua dengan benua Australia, memperkaya keanekaragaman hayati di Taman Nasional Wasur.

Kawasan Taman Nasional Wasur terbentang di tiga distrik: Sota, Naukenjerai, dan Merauke, Kabupaten Merauke.

Baca Juga:
Menjelajahi Keindahan Tersembunyi Pantai Kedung Tumpang dengan Pesona Kolam Alami dan Tebing Eksotis di Tulungagung

Lokasinya yang strategis, hanya sekitar 15 kilometer atau 20 menit perjalanan dari pusat Kota Merauke, membuatnya mudah dijangkau oleh wisatawan.

Sejak tahun 1978, kawasan ini telah diakui sebagai suaka alam, dan kemudian pada tahun 1990 dideklarasikan sebagai Taman Nasional Wasur.

Topografi Taman Nasional Wasur relatif datar dengan kemiringan 0 hingga 8 persen, dengan jenis tanah seperti organosol aluvial, podsolik merah kuning, dan hidromorf kelabu.

Baca Juga:
Menjelajahi Pesona Bukit Jaddih dengan Keindahan Alam Unik dengan Perbukitan Kapur dan Danau Biru di Madura

Kawasan ini terutama terdiri dari ekosistem lahan basah yang penting di Indonesia, memperlihatkan potensi yang tinggi dalam keanekaragaman hayati.

Musim di Taman Nasional Wasur terbagi menjadi dua, yaitu musim kering yang berlangsung selama 5 hingga 6 bulan, dan musim basah.

Perbedaan ini mempengaruhi kondisi ekosistem dan aktivitas flora serta fauna di dalamnya, menciptakan dinamika alam yang menarik untuk diamati.

Baca Juga:
Keindahan Tersembunyi Pantai Pasut dengan Menyusuri Pasir Hitam Eksotis, Pohon Palem Unik dan Matahari Terbenam di Bali

Taman Nasional Wasur bukan hanya tempat untuk menikmati alam yang masih alami, tetapi juga sebagai laboratorium alam bagi para peneliti dan pengamat alam.

Kunjungan ke Taman Nasional Wasur tidak hanya memberikan pengalaman wisata yang berkesan, tetapi juga memperkaya pemahaman tentang kekayaan alam Papua yang unik dan berharga. (*/CAM)

Bagikan: