Kupas Tuntas, gemasulawesi – Majalengka yang merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di Jawa Barat yang dikenal dengan pemandangan indahnya dan juga memiliki berbagai objek wisata yang menarik, termasuk Bukit Pamoroan.
Bukit Pamoroan merupakan objek wisata yang terdapat di Desa Sedaraja yang merupakan wilayah Kecamatan Cingambul di Kabupaten Majalenka.
Diketahui jika Bukit Pamoroan ini termasuk objek wisata baru yang terdapat di Majalengka dimana pembukaannya baru dilakukan di tahun 2018.
Saat Anda menuju kesini, Anda akan dapat melihat pemandangan cantik dengan hamparan rumput yang hijau dan juga luas.
Rumput-rumput itu tampak rapi meski tidak dilakukan perawatan khusus untuk membuatnya tampak seperti itu.
Di kejauhan, Anda akan dapat melihat view Gunung Ciremai yang kokoh dan tinggi menjulang berwarna hijau dan biru.
Diketahui jika Bukit Pamoroan ini awalnya hanya dimaksudkan untuk spot foto saja, namun melihat potensi wisatanya yang tinggi, Bukit Pamoroan akhirnya dibuat menjadi tempat kemping.
Menjadi salah satu tempat kemping favorit di Majalengka, ketika Anda bangun, Anda akan disambut dengan kabut yang menyelimuti sekitar bukit dan juga lautan awan putih yang tampak cantik.
Bukit Pamoroan juga telah memiliki fasilitas yang menarik untuk para wisatawan dan juga lengkap.
Terdapatnya musala dan juga toilet akan lebih memberikan kenyamanan bagi setiap pengunjung yang datang.
Bukit Pamoroan sebenarnya memiliki 3 bukit dimana masing-masing bukit tersebut memiliki pemandangan daya tariknya sendiri-sendiri.
Untuk menuju ke puncak Bukit Pamoroan di Majalengka, pengunjung harus tracking dengan jarak sekitar 500 meter untuk mencapai bukit 2 dari gerbang tiket.
Namun, jika menginginkan lokasi yang lebih dekat, wisatawan dapat memilih bukit 1.
Bukit 3 merupakan bukit yang letaknya paling jauh tetapi memiliki panorama yang paling cantik dibandingkan yang lain.
Meski begitu, tempat kemping favorit pengunjung terdapat di bukit 2.
Beberapa pengunjung yang telah mengunjungi wisata Bukit Pamoroan ini mengatakan jika angin terasa sangat kencang di sepanjang malam mereka berkemah, sehingga disarankan untuk membawa pakaian yang tebal.
Diakui pihak pengelola jika fasilitas yang mereka berikan memang sedikit dikarenakan konsep yang mereka ambil adalah kembali ke alam. (*/Mey)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News