Satreskrim Polres Muna Mengungkap Kasus Penimbunan BBM Jenis Pertalite di Sebuah SPBU di Kabupaten Muna

Ket. Foto: Satreskrim Polres Muna, Sulawesi Tenggara, Mengungkap Kasus Penimbunan BBM Jenis Pertalite di Sebuah SPBU di Muna Source: (Foto/ANTARA/HO-Humas Polres Muna)

Muna, gemasulawesi – Satreskrim atau Satuan Reserse Kriminal Polres Muna mengungkap kasus penimbunan BBM atau bahan bakar minyak jenis pertalite di sebuah SPBU atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum di Desa Labunia, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Keterangan dari bagian Humas Polres Muna, pada hari Rabu, tanggal 28 Agustus 2024, menyampaikan bahwa polisi mengamankan 8 pelaku dan 6 unit kendaraan roda empat untuk mengangkut pertalite secara ilegal.

Dalam operasi yang dipimpin langsung oleh Kasatreskrim Polres Muna, AKP Arsangka, polisi juga menyita 233 jeriken berisi 4.660 liter pertalite dan uang tunai sebesar 10,6 juta rupiah yang diduga adalah hasil penjualan BBM secara ilegal.

Baca Juga:
Digelar pada Tanggal 2 hingga 7 September 2024, Universitas Negeri Gorontalo Mematangkan Persiapan Mahasiswa untuk Mengikuti Peksiminas XVII

Pelaku diduga melakukan penimbunan pertaliter dengan cara membeli BBM atau bahan bakar minyak dalam jumlah besar menggunakan jeriken di SPBU 75.93611 yang dikelola oleh PT Sumber Wakarumba Utama.

“Padahal, pembelian BBM atau bahan bakar minyak dalam jumlah banyak menggunakan jeriken tidak sesuai dengan peruntukannya,” katanya.

Dia menambahkan dan harus mempunyai izin pengangkutan yang resmi.

Baca Juga:
Hari Pertama Pendaftaran Bakal Calon Gubenur dan Wagub Dibuka, Belum Ada Pasangan yang Mendaftar ke KPU Sulawesi Utara

BBM yang berhasil ditimbun lalu dijual kembali ke masyarakat dengan harga yang lebih tinggi sehingga pelaku mendapatkan keuntungan yang relatif cukup besar.

Dikutip dari Antara, menurutnya, perbedaan harga jual yang cukup signifikan, yaitu antara 10 ribu rupiah dan 20 ribu rupiah per jeriken menjadi daya tarik tersendiri untuk para pelaku untuk melakukan tindakan melawan hukum.

Atas perbuataannya, pelaku terancam hukuman penjara selama 5 tahun berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja yang telah mengubah UU Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.

Baca Juga:
Momentum Penting untuk Mempercepat Pembangunan Desa di Wilayah Tojo Una-Una, Gubernur Sulteng Hadiri Forum Kepala Desa Sivia Patuju

AKP Arsangka mengimbau masyarakat agar tidak melakukan tindakan yang serupa.

Polisi akan terus berpatroli dan juga melakukan penindakan terhadap segala bentuk pelanggaran hukum di bidang migas.

Masyarakat juga diimbau untuk melaporkan setiap indikasi penyalahgunaan BBM kepada pihak kepolisian. (Antara)

Bagikan:

Artikel Terkait

Berita Terkini