Dinsos Makassar Lakukan Razia di Jalan, Banyak Manusia Silver Hingga Pengemis Terjaring dan Terima Ini Usai Ditangkap

Ket foto: Manusia Silver di Jalanan Source: (Foto/IG/ss_full)

Daerah, gemasulawesi - Dinas Sosial Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, melakukan razia terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial selama Ramadhan 2024.

Terdapat 13 pengemis dan manusia silver ditertibkan di jalanan selama patroli hari itu.

"Yang dijangkau ada 10 manusia silver dan pengemisnya 3 orang. Jadi kita ambil 13 orang untuk pembinaan," kata Plt Kepala Dinsos Makassar Andi Pangerang Nur Akbar, Kamis, tanggal 14 Maret 2024.

Para pengemis dan manusia silver itu ditangkap saat razia di Jalan Jenderal Sudirman-Jalan Karunrung dan Jalan Perintis Kemerdekaan-Jalan Sudiang Raya .

Baca Juga:
Keindahan Taman Wisata Alam Sicike Cike dengan Pesona Memukau dan Menghadirkan Pemandangan Menakjubkan

Andi Pangerang mengatakan, jaring PMKS ini dilakukan oleh Tim Reaksi Cepat Saribattang Dinas Sosial Makassar.

"Kegiatan ini kami laksanakan secara rutin setiap bulan. Hampir setiap hari. Tujuannya untuk menjangkau para pengemis, pedagang kaki lima, dan anak jalanan seperti manusia silver dan badut," ujarnya.

Andi Pangerang menerangkan, pengemis dan manusia silver yang ditertibkan tersebut kemudian dibawa ke UPT Rumah Penampungan dan Trauma Center Dinsos Makassar. 

Mereka akan dibina untuk tidak mengulangi perilaku yang sama.

Baca Juga:
Menemukan Keajaiban Tersembunyi, Yuk Petualangan di Pulau Salah Nama yang Terletak di Sumatera Utara dengan Keindahan Alam Menarik!

“Mereka mendapat pembinaan di sana selama tiga sampai tujuh hari. Pembinaan pertama di UPT RPTC  pasti pembinaan topik keagamaan,” ujarnya.

“Maka kami selalu menghimbau masyarakat untuk jangan selalu ke jalan. Harus bersekolah. Jangan putus sekolah. Kami juga bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan untuk mewujudkannya,” kata Andi.

Dia juga menjelaskan, pihaknya akan meningkatkan patroli terhadap pengamen jalanan dan anak jalanan selama Ramadhan.

Dia menyebutkan dua cara yang dilakukan untuk mencegah maraknya kejadian ini.

Baca Juga:
Ini Dia Wisata Alam Paco dan Sejarah di Blitar yang Miliki Pemandangan yang Menakjubkan dengan Nuansa Menggoda Mata

"Kami punya dua cara untuk itu, ada TRC yang memang keliling, ada pula posko terpadu. Posko ini akan melibatkan teman-teman di kecamatan. Melalui posko ini, kami dapat menjaga agar tidak ada lagi anak jalanan. Kalau TRC itu, kami lebih ke penindakan," tutupnya. (*/DLA)

Bagikan: