Tanggapi Viralnya Dugaan Pemerasan Turis Malaysia di DWP 2024, Polda Metro Jaya Janji Usut Tuntas dan Kejar Oknum yang Terlibat

Viral, turis Malaysia di DWP 2024 klaim diperas oknum polisi. Polda Metro Jaya janji selidiki.
Viral, turis Malaysia di DWP 2024 klaim diperas oknum polisi. Polda Metro Jaya janji selidiki. Source: Foto/dok. Polda Metro Jaya

Jakarta, gemasulawesi - Kasus dugaan pemerasan yang melibatkan oknum polisi terhadap turis asal Malaysia saat menghadiri Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 kini sedang diselidiki oleh Polda Metro Jaya. 

Kejadian ini viral di media sosial setelah para turis mengungkapkan pengalaman mereka, yang menyebut bahwa mereka ditangkap secara acak, dites urine, dan dipaksa membayar sejumlah uang besar.

Festival musik EDM tahunan ini, yang berlangsung pada 13-15 Desember 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, menarik perhatian dunia internasional, namun insiden ini mencoreng citra acara tersebut. 

Salah satu unggahan di akun X @Twt_Rave menyebut bahwa lebih dari 400 turis Malaysia menjadi korban, dengan total uang yang diduga terkumpul mencapai RM 9 juta atau sekitar Rp 32 miliar.

Baca Juga:
Sebut Negara dan Rakyat Alami Kesulitan, Said Didu Minta Sri Mulyani Tanggung Jawab: Sudah Jadi Menkeu 20 Tahun

Berdasarkan laporan yang beredar, para turis ditangkap oleh polisi berpakaian preman di tengah acara. 

Mereka dibawa ke lokasi tertentu untuk menjalani tes urine. Meskipun hasil tes urine menunjukkan mereka bebas dari narkoba, para turis tetap dipaksa membayar uang dalam jumlah besar agar dilepaskan. 

Beberapa dari mereka juga mengaku paspor mereka disita hingga pembayaran dilakukan.

Tulisan seperti "DWP 2024. 400++ Malaysian di pau polis Indonesia" dan "DWP 2024. RM 9 Juta duit pau terkumpul" menjadi viral di media sosial, memicu kecaman dari berbagai pihak. 

Baca Juga:
Mendagri Sebut Anggaran Stunting Rp 10 M Tetapi Diterima Rakyat Rp 2 M, Susi Pudjiastuti: Terlalu Banyak untuk Rapat

Kasus ini juga memunculkan tagar #BoikotDjakartaWarehouseProject sebagai bentuk protes.

Menanggapi insiden tersebut, Polda Metro Jaya melalui Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) langsung mengambil langkah penyelidikan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, menyatakan bahwa pihaknya sedang mendalami informasi yang beredar. 

"Polda Metro Jaya saat ini sedang melakukan pendalaman oleh Bid Propam," ujarnya pada Jumat, 20 Desember 2024.

Baca Juga:
Singgung Palestina Saat Pidato di Mesir, Prabowo Sebut Negara Lain Cuma Nyatakan Dukungan Tanpa Ciptakan Perubahan

Ade Ary menegaskan, Polda Metro Jaya memiliki komitmen tinggi untuk memberantas tindakan penyalahgunaan wewenang, termasuk kasus dugaan pemerasan ini. 

"Kami tidak akan pandang bulu terhadap pelaku yang terbukti bersalah. Semua akan diproses sesuai aturan yang berlaku secara proporsional dan profesional," tambahnya.

Kasus ini mencoreng citra Indonesia sebagai tuan rumah acara internasional. Banyak pihak, termasuk tokoh publik, menyayangkan insiden ini. 

Anggota Komisi III DPR, Hinca Pandjaitan, mengecam keras tindakan yang dilakukan oleh oknum polisi. 

Baca Juga:
Viral! Oknum Polisi Diduga Peras Turis Malaysia Saat Hadiri DWP 2024 di Jakarta Pusat, Dipaksa Bayar Rp700 Juta dengan Alasan Ini

"Ini memalukan. Tidak hanya mereka kehilangan uang, tapi juga kepercayaan terhadap Indonesia," ujarnya.

Hinca meminta Polri segera mengusut tuntas kasus ini dan menjatuhkan sanksi tegas kepada pihak-pihak yang terlibat. 

Ia juga mengingatkan bahwa tugas aparat adalah melindungi, bukan memanfaatkan situasi untuk keuntungan pribadi.

Harapan Publik

Publik berharap penyelidikan yang dilakukan oleh Bid Propam dapat berjalan transparan dan memberikan keadilan bagi para korban. 

Baca Juga:
Kapal Tongkang yang Kandas di Pandeglang Tak Kunjung Dievakuasi, Tumpahan Batu Bara Ancam Kelestarian Pulau Popole

Insiden ini juga menjadi pengingat pentingnya pengawasan ketat terhadap perilaku aparat agar kasus serupa tidak terulang. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave

Viral! Oknum Polisi Diduga Peras Turis Malaysia Saat Hadiri DWP 2024 di Jakarta Pusat, Dipaksa Bayar Rp700 Juta dengan Alasan Ini

Turis Malaysia ungkap pengalaman diperas oleh polisi di DWP 2024. Kasus memalukan ini mencuri perhatian publik.

Kapal Tongkang yang Kandas di Pandeglang Tak Kunjung Dievakuasi, Tumpahan Batu Bara Ancam Kelestarian Pulau Popole

Kapal tongkang Banten 2 Labuan terdampar di Pulau Popole, mencemari laut dan mengancam kehidupan nelayan setempat.

Viral Skandal Pabrik Uang Palsu di Kampus UIN Alauddin, Oknum ASN dan Politisi Ikut Terlibat, Begini Kata Rektor

Pabrik uang palsu di UIN Alauddin gegerkan publik. Politisi dan ASN terlibat, mesin cetak besar disita.

Panik! Mobil Sedan yang Terbakar di Margonda Raya Depok Sebabkan Arus Lalu Lintas Lumpuh Sejam Lebih, Begini Kronologinya

Penyebab kebakaran mobil sedan di Margonda Raya Depok masih diselidiki. Arus lalu lintas sempat terhenti total.

Mahasiswa UIN Datokarama Palu Berhasil Meraih Juara 1 Lomba Debat yang Diadakan HMPS Hukum Ekonomi Syariah IAIN Palopo

Juara 1 lomba debat yang diadakan oleh HPMS Hukum Ekonomi Syariah IAIN Palopo berhasil diraih oleh mahasiswa UIN Datokarama Palu.

Berita Terkini

wave

Nama Wagub Sulteng Terseret Dugaan Kasus Makelar Proyek RSUD Undata Palu, Renny Lamadjido: Saya Tegaskan Itu Tidak Benar

Wagub Sulteng Reny A Lamadjido bantah terlibat dalam kasus dugaan makelar proyek di RSUD Undata Palu yang melibatkan Indrawarti.

Menghadirkan Komedi yang Lebih Meledak dari Film Pertamanya, Inilah Sinopsis Film Agak Laen: Menyala Pantiku

Film Agak Laen akan mendapat bagian kedua berjudul Agak Laen: Menyala Pantiku, yang diklaim akan lebih kocak dari film pertamanya

Akun FB Anonim Ungkap Kuasa Staff Mengatur Proyek di RSUD Undata Palu, Indrawati: Itu Fitnah

Nama Indrawati diungkap akun FB anonim sebagai pengatur proyek di RSUD Undata, disebut sebagai penentu rekanan sekaligus pengumpul fee.

KLH Tegas Tangani Kasus Impor Limbah B3 PT Esun, Pastikan Penegakan Hukum dan Perlindungan Lingkungan

KLH tindak impor limbah B3 ilegal PT Esun di Batam, tekankan bahaya kesehatan, lingkungan, dan komitmen Konvensi Basel.

Forensik Ungkap Luka di Tubuh AR (8) yang Ditemukan Tewas di Kamar Kos Jakarta Utara

Polisi dan RS Polri ungkap hasil forensik kematian AR (8) di kos Penjaringan, dengan luka serius dan investigasi lanjutan.


See All
; ;