Madura, gemasulawesi - Sebuah video viral di media sosial menampilkan seorang anggota polisi di Sumenep, Madura, yang diduga menantang carok kepada seorang warga.
Peristiwa tersebut terjadi di Polsek Kota Sumenep pada Rabu, 18 Desember 2024.
Dalam video tersebut, seorang pria mengaku mendapat tantangan carok dari seorang polisi setelah dirinya mempertanyakan sistem pelayanan di kantor polisi.
Pria tersebut awalnya datang ke Polsek Kota Sumenep untuk mengurus Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) yang hilang. Ia mengaku sudah menunggu selama setengah jam untuk dilayani.
Namun, saat sedang antre, ada orang lain yang datang belakangan dan dilayani lebih dahulu hingga selesai.
Pria itu kemudian bertanya kepada polisi mengenai hal tersebut. Ia mengaku bertanya dengan baik-baik, tetapi justru mendapat respons yang tak terduga berupa tantangan carok dari seorang anggota polisi.
Dalam video yang beredar, polisi tersebut tampak marah-marah ketika disorot kamera.
Anggota polisi lainnya bahkan harus menahan dan membawa polisi itu ke dalam kantor untuk meredakan situasi.
Meskipun telah dibawa ke dalam, polisi yang diduga menantang carok itu tetap terlihat marah dan sulit dikendalikan.
Dalam video yang sama, perekam juga terdengar mempertanyakan keadilan atas perlakuan polisi tersebut kepada masyarakat.
"Hey apa kau, polisi nantang carok masyarakat," ujar perekam dengan nada tinggi, yang menunjukkan ketidakpuasan terhadap tindakan anggota polisi itu.
Video ini pun menuai perhatian publik dan memicu berbagai reaksi di media sosial.
Warganet menunjukkan kekecewaan yang mendalam terhadap perilaku anggota polisi tersebut.
Banyak yang mempertanyakan mengapa tindakan arogan oleh oknum polisi kerap terjadi belakangan ini.
Salah satu warganet, melalui akun @emy***, menulis, "Oknum polisi nantang carok = abuse of power yang udah kelewatan. Polisi itu abdi rakyat, bukan penguasa rakyat."
Komentar serupa juga datang dari akun @geg*** yang mempertanyakan kemampuan Kapolri dalam menata institusi Polri. "Lagi dan lagi, nih kapolri mampu ga sih menata institusi nya dengan benar," tulisnya.
Warganet lain melalui akun @int*** bahkan menyoroti sistem pendidikan di kepolisian saat proses rekrutmen anggota. "Dr sekian kasus, cara penanganan Aparat ke Masyarakat kian kemari kian kasar.. sebenarnya sprt apa sih pendidikan dikepulisian pd saat rekrut keanggotaan," tulisnya.
Kasus di Sumenep Madura ini tentunya kembali mencoreng citra institusi kepolisian di mata masyarakat. Tindakan arogan oleh oknum polisi dianggap bertentangan dengan peran mereka sebagai abdi masyarakat. (*/Risco)