Kupas Tuntas, gemasulawesi - Dalam film yang berjudul HWAYI: A Monster Boy, sutradara dan penulis skenario Joon-Hwan Jang mengajak penonton masuk ke dalam dunia gangster yang kelam.
Dirilis tujuh tahun lalu, film HWAYI: A Monster Boy ini tidak hanya menghadirkan aksi thriller yang mendebarkan tetapi juga menggali sisi emosional karakter utamanya.
Cerita dimulai dengan kelompok gangster yang menculik seorang anak yang kemudian diberi nama Hwa Yi diperankan oleh Yeo Jin Goo.
Kelima gangster ini, Seok Tae diperankan oleh Kim Yun Seok, Jin Seong diperankan oleh Jang Hyun Sung, Ki Tae diperankan oleh Choi Jin Woong, Dong Boom diperankan oleh Kim Sung Kyun dan Beom Soo diperankan oleh Park Hae Joon menjadi ayah angkatnya.
Mereka membesarkan Hwa Yi sebagai pembunuh bayaran, melibatkannya dalam aksi kejahatan sejak remaja.
Puncak ketegangan muncul ketika Hwa Yi, yang telah tumbuh menjadi seorang remaja berusia 17 tahun, diberi tugas pertamanya untuk terlibat dalam aksi kriminal.
Namun, momen tersebut membuka lembaran masa lalu yang kelam ketika Hwa Yi menemukan bahwa pria yang dibunuhnya adalah ayah kandungnya sendiri.
Foto yang ditemukan Hwa Yi mengungkap kebenaran yang tersembunyi, memicu penyesalan dan amarah dalam dirinya.
Film HWAYI: A Monster Boy bukan sekadar film aksi yang mengejar ketegangan visual.
Jang Joon-Hwan mampu menyusun narasi yang kompleks, menggabungkan aksi dengan pertanyaan moral tentang kehidupan, kesetiaan, dan pembalasan.
Yeo Jin Goo memberikan penampilan memukau sebagai Hwa Yi, menyampaikan konflik batin karakternya dengan penuh intensitas.
Film HWAYI: A Monster Boy ini menjadi perjalanan emosional yang membawa penontonnya melalui lika-liku kehidupan Hwa Yi yaitu seorang monster yang tumbuh di tengah kelamnya dunia kejahatan.
Penuh dengan kejutan dan plot twist, film HWAYI: A Monster Boy berhasil menciptakan pengalaman sinematik yang tak terlupakan, menarik perhatian penonton hingga detik-detik akhir.
Dengan akting yang kuat dan penyampaian cerita yang mendalam, film HWAYI: A Monster Boy ini membuktikan bahwa aksi yang dibalut dengan narasi yang kuat dapat menciptakan karya yang mendalam dan bermakna. (*/CAM)