Nasional, gemasulawesi - Anggota DPD RI Dapil Bali, Ni Luh Putu Ary Pertami Djelantik atau yang akrab disapa Niluh Djelantik, menanggapi pernyataan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) RI, Immanuel Ebenezer, mengenai tagar #KaburAjaDulu yang viral di media sosial.
Tagar tersebut muncul sebagai bentuk kekecewaan masyarakat terhadap kondisi ketenagakerjaan di Indonesia dan mendorong warga negara Indonesia (WNI) untuk mencari peluang kerja di luar negeri.
Dalam pernyataannya, Immanuel Ebenezer tampak tidak ambil pusing dengan fenomena ini. Ia bahkan secara terbuka menyatakan bahwa WNI yang ingin bekerja di luar negeri tidak perlu kembali ke Indonesia.
"Mau kabur, kabur ajalah. Kalau perlu jangan balik lagi," ujar Immanuel dengan tertawa di Jakarta pada Senin, 17 Februari 2025.
Pernyataan ini pun menuai reaksi keras dari berbagai pihak, salah satunya Niluh Djelantik. Melalui unggahan di akun Instagram resminya, @niluhdjelantik, pada hari yang sama, Niluh menegaskan bahwa pemerintah harus mengevaluasi kembali sikap para pejabatnya.
Ia menyoroti bahwa para menteri dan wakil menteri seharusnya menghargai rakyat yang telah memberikan mereka fasilitas dan kesejahteraan.
"Pemerintah please cek ricek lagi menteri, wamen kalian. Ingatkan mereka bahwa mereka makan, tidur, buang air kecil dan besar, naik mobil dinas tak perlu berpanas-panas adalah berkat peluh dan air mata kerja keras rakyat," tulis Niluh di unggahannya, sembari mengunggah ulang berita terkait pernyataan Immanuel Ebenezer.
Menurut Niluh, fenomena viralnya tagar #KaburAjaDulu seharusnya menjadi perhatian serius bagi pemerintah, bukan justru dianggap remeh.
Ia menilai bahwa tagar tersebut mencerminkan kekecewaan masyarakat terhadap kondisi ketenagakerjaan di dalam negeri.
Jika pemerintah tidak segera melakukan perbaikan, bukan tidak mungkin semakin banyak tenaga kerja berkualitas yang memilih untuk meninggalkan Indonesia.
"Tagar #KaburAjaDulu gunakan sebagai introspeksi bahwa jika pemerintah tidak berbenah maka anak-anak bangsa terbaik kita akan semakin muak," lanjut Niluh dalam unggahannya.
Di akhir pernyataannya, Niluh secara terbuka meminta Immanuel Ebenezer untuk lebih berhati-hati dalam berbicara.
Ia menegaskan bahwa sebagai pejabat negara, Immanuel memiliki tanggung jawab untuk menghormati rakyat dan tidak mengeluarkan pernyataan yang bisa melukai perasaan mereka.
"Please Immanuel Ebenezer," tulis Niluh sambil menandai akun sang wamenaker. "Jaga lisanmu lain kali. Kamu itu pembantunya presiden. Hormati rakyat yang menggajimu. Tahu diri sedikit bisa kan?"
Unggahan Niluh ini pun mendapat banyak respons dari warganet, yang mayoritas memberikan dukungan terhadap kritik yang ia sampaikan.
Banyak yang menilai bahwa komentar Immanuel Ebenezer tidak mencerminkan sikap seorang pejabat publik yang seharusnya mengayomi rakyat. (*/Risco)