Kupas Tuntas, gemasulawesi – Candi Sanggrahan yang juga dikenal dengan nama Candi Cungkup, terletak di Desa Sanggrahan, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Bangunan Candi Sanggrahan memiliki dua tingkat kaki candi yang berbentuk seperti bujur sangkar dan mengarah ke barat.
Salah satu ciri khas Candi Sanggrahan adalah adanya relief yang menggambarkan kancil bertelinga lebar dan singa yang dipahat secara berhadapan sebanyak delapan panil.
Lokasi Candi Sanggrahan adalah salah satu destinasi wisata sejarah yang menarik dan dapat memberikan pengalaman edukatif.
Tempat ini memiliki kekayaan sejarah yang memikat, mengajak pengunjung untuk menjelajahi jejak masa lalu Jawa Timur dan menggali pengetahuan tentang budaya dan arsitektur kuno.
Candi Sanggrahan adalah sebuah kompleks candi Hindu yang berasal dari masa lampau.
Arsitektur candi ini mencerminkan keahlian dan estetika yang sangat berharga dari periode tersebut.
Dengan dua tingkat kaki candi yang terbentuk seperti bujur sangkar, Candi Sanggrahan memiliki tampilan yang mengesankan dan mengundang rasa ingin tahu pengunjung.
Salah satu fitur paling mencolok dari Candi Sanggrahan adalah relief-relief yang diukir di dindingnya.
Baca juga: Istimewanya Wisata Candi Kethek Karanganyar, Susunan Berundak dengan Hamparan Rumput Hijau
Relief ini menggambarkan kancil bertelinga lebar dan singa yang berhadapan dalam delapan panil yang berurutan.
Relief-relief ini bukan hanya karya seni yang memukau, tetapi juga mengandung pesan-pesan dan cerita yang mengungkapkan budaya dan kepercayaan masyarakat pada masa itu.
Kancil bertelinga lebar adalah tokoh yang sering muncul dalam cerita rakyat Jawa.
Baca juga: Istimewanya Wisata Candi Kethek Karanganyar, Susunan Berundak dengan Hamparan Rumput Hijau
Kancil dikenal sebagai tokoh cerdik dan pintar yang menghadapi berbagai tantangan dengan kebijaksanaan dan kecerdikannya.
Singa di sisi lain sering kali dianggap sebagai lambang kekuatan dan keberanian.
Menghadirkan kedua tokoh ini dalam relief-relief Candi Sanggrahan mencerminkan keterampilan seni dan kreativitas para pengrajin yang bekerja pada candi ini.
Baca juga: Keraton Sumenep: Mengungkap Kekayaan Warisan Sejarah dalam Perjalanan Wisata Budaya yang Mendalam
Selain relief-relief ini, Candi Sanggrahan juga memiliki bentuk arsitektural yang mengagumkan.
Dengan dua tingkat kaki candi dan bentuk bujur sangkar yang teratur, candi ini menarik perhatian para pengunjung dengan kemegahannya.
Saat berada di kompleks candi ini, pengunjung dapat merasakan aura dan atmosfer yang menghubungkan mereka dengan masa lalu yang jauh.
Baca juga: Keraton Sumenep: Mengungkap Kekayaan Warisan Sejarah dalam Perjalanan Wisata Budaya yang Mendalam
Candi Sanggrahan juga merupakan sumber pengetahuan yang berharga tentang sejarah dan kebudayaan Jawa Timur.
Pengunjung yang tertarik dengan sejarah dan arkeologi dapat menjadikan tempat ini sebagai sarana edukasi yang menarik.
Melalui eksplorasi dan studi lebih lanjut, mereka dapat memahami perkembangan budaya, agama dan seni pada masa tersebut.
Baca juga: Keraton Sumenep: Mengungkap Kekayaan Warisan Sejarah dalam Perjalanan Wisata Budaya yang Mendalam
Mengunjungi Candi Sanggrahan adalah pengalaman yang mempesona dan mendidik.
Pengunjung dapat menghargai keindahan seni relief, merenungkan makna cerita yang diungkapkan oleh relief-relief tersebut dan memahami bagaimana arsitektur candi mencerminkan kemegahan dan kekayaan budaya masa lalu.
Tempat ini bukan hanya destinasi wisata biasa tetapi juga jendela yang membuka wawasan ke dalam sejarah yang telah membentuk wilayah Jawa Timur. (*/Riski Endah Setyawati)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News